Jumat, 24 Januari 2020

Serunya Pakai Metode 6 Toples Anggaran (6-Jar Money Method)

Sebagai seorang yang masih muda dan sudah berpenghasilan, terkadang gue suka gak habis pikir sama tingkah diri sendiri yang boros bukan main. Baru aja gajian tapi rasanya udah miskin aja. "Apa yang salah ya?" tanya gue sambil menatap kekosongan dompet dan rekening.

Sampai akhirnya gue coba cari info kesana-kemari mencari cara yang tepat untuk mengelola keuangan yang paling pas buat gue (Gue: Pemuda milenial yang senang dengan teknologi). Gue coba beberapa aplikasi mobile pengelola keungan di Playstore, dan kebanyakan cuman jadi sistem pencatat pemasukan dan pengeluaran. Menurut gue itu belum cukup untuk memperbaiki keuangan gue, karena kalau udah dicatat terus ngapain? Yang ada gue malah menatap kekosongan dompet, rekening, dan catatan doang.

Setelah beberapa kali nyoba aplikasi, lalu ketemulah gue dengan aplikasi bernama MoneyOi. Btw ini bukan endorse ya! Gue tidak seterkenal itu, hanya ingin berbagi pengalaman penggunaan aplikasi ini aja.


Bukan sekedar jadi aplikasi pengelola keuangan, aplikasi ini juga mengajarkan penggunaan 6 jar money method. Apaan tuh 6 jar money method? Mungkin dapat gue simpulkan kalau ini adalah metode yang digunakan untuk memisahkan setiap anggaran yang kita punya, dan dalam metode ini kita menggunakan 6 jenis anggaran.

1. Necessities


Necessities alias kebutuhan adalah anggaran terbesar yang ada di metode ini, sekitar 50-70%. Namanya kebutuhan udah pasti dipakai untuk menghidupi kehidupan kita sehari-hari dong. Biaya makan, tagihan-tagihan, dsb.

2. Education


Nah anggaran ini tujuannya untuk meningkatkan kualitas diri. Diberi anggaran sekitar 5-20%. Mungkin bisa dipakai untuk sekolah, les, kursus, dsb.

3. Saving


Nabung adalah hal yang lumayan sulit kalau kita gak berkomitmen sih menurut gue. Dengan adanya metode ini, mau gak mau kita anggarkan sekitar 5-20% untuk nabung. Sedikit tips juga saat nabung dari gue:

  • Gunakan rekening yang berbeda. Tapi gue sarankan gunakan bank yang sama dengan rekening penerimaan gaji kita. Supaya gak ada biaya admin.
  • Jangan lupa nabung untuk tabungan darurat. Tabungan darurat itu minimal sejumlah 6 x kebutuhan kita setiap bulan.


4. Play


Metode ini juga mengharuskan kita menyisihkan uang untuk main lho. Dianggarkan sekitar 5-15%. Mungkin bisa untuk nonton bioskop atau beli video game yang bisa menghilangkan stress ya.

5. Investment


Investasi... Mungkin sebelumnya gue juga kurang begitu peduli dan paham tentang investasi ya. Apa bedanya sama tabungan? Bedanya adalah investasi itu tujuannya untuk jangka panjang. Karena tabungan digunakan untuk jangka pendek, jadi harus mudah dicairkan. Sedangkan investasi tidak harus mudah dicairkan. Dianggarkan sekitar 5-15%. Mungkin bisa kita alokasikan untuk beli reksadana, emas, properti, dsb.

6. Give


Bahkan metode ini juga mengharuskan kita untuk sedekah lho! Dianggarkan sekitar 5-15%. Tujuannya adalah untuk membantu sesama dan membuat kita semakin bahagia.

Dengan adanya metode ini, gue merasa seperti punya patokan atau rem sih saat menggunakan uang. Lebih bijaksana dalam membuat keputusan penggunaan uang. Gue juga sempat dengar kalau penghasilan setiap bulan itu harus habis, tapi harus dialokasikan dengan tepat. Untuk mempermudah ketepatan alokasi anggaran, gue merasa metode 6 toples anggaran ini sangat membantu.

2 komentar:

  1. Nah udah bagus ini. Tinggal implementasi aja. Mumpung masih muda, banyakin nabung dek. Minimal bikin tabungan darurat dulu. Habis itu baru deh mulai investasi. Yakin deh suatu saat ngerasain sendiri manfaatnya. Gw dulu gitu juga soalnya.

    Pertama kerja gak punya tabungan sama sekali. Untungnya gw sadar. Terus mulai nabung, mulai investasi, akhirnya bisa beli rumah. Sekarang setelah menikah, gw mensyukuri atas semua pengorbanan yang udah gw lakuin di masa muda. Karena lebih mudah menbaung di masa muda daripada pas udah nikah. Percaya deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap kesadaran itu penting dan lumayan sulit mengawalinya ya. Terima kasih sarannya. 🙏

      Hapus