Kendala Jomblo #1

Kadang, orang-orang yang menjomblo, banyak mengalami kendala. Sebagian besar karena nggak tahan sama perasaannya. Kayak nahan boker yang berkelanjutan, mau megang batu sekenceng apapun, tetep aja, rasanya selalu nggak enak, selalu. Perasaanpun sama, kalau ditahan pasti nggak enak juga.

Perasaan, suatu benda misterius yang entah kenapa bisa tiba-tiba datang dan pergi dalam hati. Perasaan itu mungkin hampir sama kayak air, maksudnya? Butuh wadah, atau biarkan mengalir. Wadah yang digunakan untuk menampung perasaan itu hati, dan dialirkan oleh seluruh organ tubuh. Pertanyaannya:

"Bagaimana cara mengalirkan perasaan?"

Gimana ya?

Zaman sekarang, perasaan selalu dikaitkan dengan pacaran, entah kenapa. Banyak yang bilang, kalau belum pacaran, berarti perasaannya nggak tulus. "Don't be foolish!" Tulus dititik-beratkan dengan pacaran? Itu sama kayak mencari nafkah dengan cara mencuri. Perasaan, ada bukan untuk sekedar diucapkan atau diungkapkan. Selalu gue ingatkan dan tegaskan, "Perasaan itu ada untuk dibuktikan".

Caranya? Membuktikan, itu caranya. Mana bukti perasaannya? Ketika bilang suka, tapi ternyata cuman buat bisa dipacarin dan kemudian ditidurin? Ketika bilang sayang, sayang tapi ngajak maksiat? Ketika bilang cinta, tapi pergi setelah ngehamilin? Itu cuman perasaan yang palsu.

So, putar ulang pola fikir dalam merealisasikan perasaan. Jangan berakhir dengan pacaran. Karena, secara nggak langsung, itu udah bikin perasaan lo cuman perasaan yang palsu. Postingan ini mungkin cuman penegasan dari postingan gue yang dulu, Realisasi Perasaan.