Sabtu, 01 Februari 2014

Kendala Jomblo #2

Gue jomblo. Berprinsip jomblo. Nggak mau pacaran. Tapi, gue tetep suka sama lawan jenis. Jelas aja, karena gue masih normal. Gue punya hati yang masih beroperasi. Makanya, gue pasti akan mengalami fase hati yang gundah, atau biasa disebut galau.

Aku galau, kakak.

Menurut gue, galau adalah penentu normal nggaknya manusia. Coba kalau manusia nggak pernah galau, gue yakin itu orang gila. Sekuat apapun manusia, selapang apapun dada mereka, pasti pernah mengalami galau, pasti.

Galau itu kenapa sih? Secara logika (menurut gue), galau itu kayak ketidakpuasan hati karena banyak kendala. Misal suka sama orang, tapi orang yang disuka nggak ngerespon (bertepuk sebelah tangan). Hal-hal kayak gitu tuh yang biasanya jadi sumber galau.

Galau itu negatif?

Menurut gue sih nggak. Asal, kita bisa ngendaliinnya. Galau itu hampir kayak pisau, kalau kita bisa pakenya pasti berguna, kalau nggak, kita bakal menyakiti diri sendiri.

Gimana caranya ngendaliin galau?

Hati itu antilogika. Tapi, pada dasarnya, hatipun merespon apa yang otak kita fikirkan (sugesti). Misal kayak permasalahan di atas, bertepuk sebelah tangan. Pasti sakit banget kan? Tapi kalau menurut kita itu nggak sakit, itu biasa aja, pasti hati bakal normal aja, kebal. Biasa disebut hati batu kali ya?

Heart Bender

Gue sering banget galau kalau lagi bertepuk sebelah tangan. Paling lama 1x24 jam. Kok bisa? Gini aja deh, galau itu wajar, jadi guepun pasti galau. Yang gue maksimalkan adalah "berapa lama galaunya". Gue nggak mau terpuruk dalam jurang ketergalauan *eaaa. Buat apa coba? Buang-buang waktu, energi, juga kesempatan.

Gue punya tips supaya jadi heart bender. Apaan tuh? Obat penenang hati yang selalu gue pakai, juga beberapa temen gue yang gue kasih tau. Mereka aplikasiin di hati mereka, dan lumayan manjur.

Sugesti "yauda" 

Gimana cara aplikasiinnya?

Misal lo bertepuk sebelah tangan, bilang ke hati lo:

Gue bertepuk sebelah tangan, yauda.

Buat mempermantep, coba sekarang tanya hati lo:

Emang penting ya digalauin?

Kalau hati lo jawab "penting", maka lo harus buka memori lo, buka tentang prioritas lo. Misal gue lebih memprioritaskan orang tua daripada orang lain, gue tanya deh si hati:

Pentingan mana sama ngebahagiain orang tua?

Kalau hati lo masih normal, gue yakin hati lo sedikit banyak bakal sembuh. Intinya, ketika galau, baca ini:

Buat apa sih ngagalauin hal yang nggak penting buat digalauin?

So, jadilah seorang heart bender. Jangan mau diperalat hati yang rusak. Galau itu wajar, asal jangan terlarut dalam kegalauan. Having fun with your heart!

6 komentar: