Sabtu, 14 Desember 2013

Pemberi Harapan Palsu

Ketika seseorang baik terhadap orang lain, biasanya orang yang dibaikin bakal merasa dikasih harapan, walaupun gue juga nggak paham kenapa gitu. Apa hubungannya? Dan ketika si orang yang dibaikin merasa cuman dipermainkan, maka doi beranggapan orang baik itu "Pemberi Harapan Palsu" atau "PHP".

Atau banyak hal lainnya. Misalkan kayak kejadian pas gue mau posting postingan ini. Awalnya gue cuman ngedraft postingan ini, tapi ternyata kepencet publish. Dengan sigap langsung gue masukin ke draft lagi. Ternyata, aplikasi networkedblogs (aplikasi yang secara otomatis bikin tweet ketika gue posting artikel) udah bikin tweet tentang postingan ini.

Lalu terjadilah.

Sorry ya Reka, nggak sengaja!

Jadi, si @eureka ternyata ngeliat tweet gue yang otomatis dari networkedblogs, dan doi ngebuka link postingan gue. Jelas aja nggak ada, gue kan balikin postingannya ke draft lagi. Ini mungkin bisa dibilang PHP juga. Ketika kita diberi info, namun infonya salah, tertipu.

Tapi, menurut gue PHP itu cuman hal yang terjadi karena kesalahan komunikasi, atau mungkin kegeeran. Dan biasanya pelaku PHP itu nggak pernah ngerasa lagi nge-PHP-in. Coba aja lo fikir.

- Orang bikin kesalahan, emang salah?
- Orang baik sama orang lain, emang salah?

Kesalahan itu manusiawi, karena kesempurnaan adalah milik Tuhan. Orang baik sama orang lain disebut PHP? Lah masa harus jahat sama orang?

So, intinya "Take in easy". Santai ajalah.

6 komentar: