Jumat, 22 Juli 2022

Aku Butuh Kamu Untuk Membutuhkanku

Konspirasi Jomblo. Sebuah rubrik yang gue buat sejak 2012 (10 tahun lalu, karena postingan kali ini dibuat tahun 2022). Berawal dari keresahan pribadi akan budaya pacaran yang merebak di masyarakat luas. Gue akui bahwa gue juga pernah pacaran saat duduk di sekolah menengah pertama. Cinta monyet, orang biasa sebut begitu. Dan berangkat dari pengalaman pacaran itulah bisa dibilang gue "trauma" dengan pacaran. Bukan karena hati yang teriiris atau dicampakan, tapi justru gue merasa mencampakan hal yang lebih penting dari segalanya saat gue pacaran. Gue merasa jauh dari Allah. Dan darisana gue sadar, betapa mengerikannya pacaran.

Gue gak akan terlalu panjang lebar membahas kengerian pacaran lagi karena itu sudah terbahas di banyak postingan sebelumnya di blog ini. Tapi kali ini gue ingin berbagi pengalaman baru yang sepertinya bisa dianggap tujuan dari apa yang selama ini gue perjuangkan saat menjomblo.

"Jodoh"

Tidak pernah ada yang tahu siapa jodoh kita. Bahkan tidak ada yang tahu juga lebih dekat jodoh atau maut untuk kita. Karena ketidaktahuan inilah, kita pasti bersusahpayah agar mendapat yang terbaik.

"Allahumma innii as aluka zaujatan hasanatan jamiilatan kaamilatan wa tsabbit qalbahaa iimaanan bika bi rasuulika fid dunya wal akhirati"

Artinya: Ya Allah, aku memohon kepada-Mu istri yang baik, cantik, dan sempurna. Dan tetapkanlah iman pada hatinya karena-Mu dan rasul-Mu di dunia dan akhirat.

Sebuah do'a yang sangat merepresentasikan keinginan setiap laki-laki jomblo. Tapi terkadang apa yang kita inginkan bukan selalu yang kita butuhkan. Allah yang lebih tahu, maka biarkanlah takdir dari Allah berjalan dengan tanpa lupa kita berikhtiar tiada henti.

Perjalanan mencari jodoh gue sangatlah berliku. Perasaan ingin mulai serius ke jenjang pernikahan gue berawal dari tahun 2017 ketika timbul perasaan, "Apalagi yang gue tunggu buat nikah?" Rasanya kala itu gue seperti "si paling siap buat nikah" dan yang kurang dari gue saat itu adalah calon istri, justru yang gak ada malah yang paling utama dari pernikahan itu sendiri.

Research, istilah yang gue pakai saat mulai mencari siapa yang kemungkinan bisa menjadi calon istri yang gue harapkan. Mulai dari temen sekolah dulu, temen kerja, temen dari online, temennya temen, semua gue perhitungkan dengan teliti. Dijodohin sama temen, mencoba CLBK ke gebetan zaman sekolah, deketin yang sehobi, semua hal yang memungkinkan gue biar dapet jodoh dilakukan sampai titik dimana penolakan menjadi kebiasaan baru, gue terhenti, dan menunggu dengan tenang.

Saat tenang itu hadir, saat itulah gue sadar. Apa yang gue cari gak akan pernah ketemu. Karena yang gue cari adalah yang gue harapkan. Bukan yang bener-bener gue butuhkan. Mungkin penolakan itu adalah rasa sayang dari Allah agar gue bisa mendapatkan yang gue butuhkan, bukan sekedar gue harapkan.

Dan saat itulah gue mengenal seorang wanita luar biasa. Jujur gue adalah tipikal orang yang mudah ilfil. Terutama kalau lawan bicara gak ngerti topik yang gue bahas, dan lebih parah kalau dia nanya balik dengan pertanyaan yang gak layak dijawab, auto minggat. Lalu gue bertemu wanita yang saat pertama kali gue ngobrol sama dia, bukan sekedar dia paham dengan topiknya, tapi bahkan dia merevisi apa yang lagi gue bahas. Impresi pertama gue saat itu udah langsung, "Dia yang gue butuhkan!"

Dari pertemuan pertama itu gue mulai tertarik untuk kenal dia lebih jauh. Kita lebih sering meluangkan waktu buat sekedar ketemu dan ngobrol. Saking gue merasa nyaman sama dia, gue sampe lupa kalau kita belum ada hubungan apapun. Temen gue yang baru kenal dia juga merasa kalau gue sekarang ada 2, semacam ini argumennya, "Gue ngobrol sama dia kayak ngobrol sama lo. Satu aja gue pusing sekarang malah ada 2 lagi!"

Setelah beberapa bulan kenal dan merasa yakin kalau dia yang gue butuhkan, tanpa memperhitungkan lokasi, waktu, kondisi yang romantis, gue langsung bilang, "Tahun depan nikah yuk," di perjalanan ketika anter dia pulang naek motor, dan dia cuman jawab, "Bilang ke Bapak dulu aja ya." Lalu jalanan Cigombong-Cipaku lewat jalur Cihideung saat itu entah kenapa penuh gemerlap lampu rumah di samping jalan, yang gue malah merasa itu terlalu indah buat sekedar jalan yang biasa kita lalui kemarin-kemarin. Kita jadi canggung, dan gue berjanji buat bilang ke Bapak dia di akhir pekan depan.

Bapak dia adalah orang yang sangat baik. Bicaranya penuh lemah lembut. Orang Pekalongan yang kata kakak ipar gue adalah orang yang "Nrimo" atau menerima. Hari itu gue beranikan diri untuk memenuhi janji, dan bilang, "Pak, Saya ingin serius sama anak Bapak," lalu Bapaknya tersenyum dan membalas, "Alhamdulillah."

Lalu berselang beberapa waktu gue datang dengan keluarga inti untuk silaturahim, dan berlanjut dengan keluarga besar untuk lamaran. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Dan pernikahan akan dilangsungkan pada hari Jum'at 22 Juli 2022 untuk akad, dan Sabtu 23 Juli 2022 untuk resepsi. Hari istimewa yang selalu gue nantikan. Dimana nantinya gue dan dia akan dikeluarkan dari kartu keluarga dan bergabung di kartu keluarga baru, juga status di KTP bukan lagi "belum kawin", bahkan orangtua yang awalnya ada 2 sekarang jadi 4, adik gue jadi bertambah 2, adik dia jadi nambah 1, dan akhirnya dia punya kakak bahkan langsung dapet 2 teteh.

Dia kadang suka nanya, "Kamu gak takut nanti pas akad?"

"Aku gak takut sih," balas gue

Lalu Dia sedikit mencari ribut (kalau gak ribut gak seru katanya), "Kok gak takut sih? Harusnya takut! Kan pertama kali."

Gue cuman bisa bilang, "Yang Aku takutin bukan saat akad, atau resepsi. Tapi Aku lebih takut gak bisa jadi suami yang Kamu harapkan kedepannya."

"Aku juga takut kalau itu," balas dia.

"Kita sama-sama belajar supaya semakin lebih baik aja kedepannya ya."

Daritadi gue cuman sebut "dia" aja ya. Perkenalkan istri gue bernama Lily Maziah. Satu kalimat untuk istri gue tercinta, sama seperti judul postingan kali ini:

"Aku Butuh Kamu Untuk Membutuhkanku"


Dan terakhir, sedikit catatan untuk "aku padamu" yang gue dapet dari hasil ngaji (biar gak hilang), semoga bermanfaat hehe...

1. Salat sunnah lailatul zifaf, 2 rakaat dengan niat:

"Usholli sunnatan lailataz zifafi rok’ataini lillahi ta’ala"

Artinya: Saya shalat sunnah malam pengantin dua rakaat karena Allah Ta’ala.

2. Saat masuk kamar, suami mengucap: 

"Assalamu'alaikum ya babar rohmah" 

3. Dan istri menjawab: 

"Wa'alaikumus salam ya sayyidal amin"

4. Ta'awudz saat memulai. 

5. Lalu membaca do'a ini saat klimaks:


اَللّهُـــمَّ اجْعَــلْ نُطْفَتَــنَا ذُرّ ِيَّةً طَيِّــبَةً

"Allahummaj'alnuthfatanaa dzurriyyatan thayyibah"

Artinya: Ya Allah jadikanlah nutfah kami ini menjadi keturunan yang baik (saleh).

6. Dan terakhir membaca hamdalah saat selesai.

Selasa, 09 Juni 2020

Pujian Tidak Membuatmu Berkembang

Sejak dulu SMA, gue termotivasi sebuah film based on story Facebook yang berjudul The Social Network. Film itu mengisahkan Mark Zuckerberg mendirikan Facebook bersama teman-teman kuliahnya. Kesuksesannya menjadi pemicu gue dan menjadi api semangat untuk mempelajari bahasa pemrograman.


"Mark Zuckerberg aja bisa, masa gue gak bisa?" Pemikiran ini hadir saat gue SMA pada tahun 2011 lalu. Sejak saat itu gue mulai belajar otodidak pemrograman. Entah dari modul perkuliahan sepupu gue yang kuliah di jurusan komputer, atau beli buku pemrograman di toko buku, dan banyak lagi cara yang gue lakukan supaya bisa mengerti pemrograman.

Bahkan saking nerd-nya gue dulu di SMA, ketika istirahat terkadang gue isi untuk baca buku pemrograman yang tebel banget, bikin berangkat sekolah lebih berat karena tas isinya begituan. Sampai temen-temen bahkan guru tahu kalau gue sangat antusias dengan komputer, dan akhirnya pembina OSIS minta gue menjabat jadi kepala bidang komputer di OSIS. Karena gue merasa itu bentuk apresiasi, akhirnya gue menerima jabatan itu.

Singkat cerita, sejak SMP sebenernya gue memang suka main komputer. Walau di rumah gak ada komputer, tapi setiap hari gue ke rumah sepupu cuman untuk main game di komputer dia. Sampai muncul pemikiran, yang sepertinya hampir semua orang di jurusan komputer berpikir sama, "Kayaknya seru juga kalau kerja di depan komputer gini." Iya gak sih? Dan gue berencana untuk lanjut sekolah ke SMK yang ada jurusan rekayasa perangkat lunaknya.

Tapi apa daya, saat itu kedua kakak gue sedang kuliah, dan pasti butuh biaya besar untuk itu. Ditambah orang tua juga berprinsip kalau jenjang sekolah menengah lebih baik yang umum dulu. Dan membuat gue berakhir bersekolah di SMA. Dengan kondisi itu sedikit banyak muncul juga motivasi, seakan gue terbakar dengan sebuah argumen pribadi, "Walau gue sekolah di SMA, tapi gue gak boleh kalah dari mereka yang sekolah di SMK." Karena fasilitas yang berbeda jadi gue harus berusaha ekstra untuk mencapai itu.

Dengan seluruh kondisi tadi, gue sering otodidak belajar pemrograman, ditambah kesibukan OSIS, ternyata gue gak sehebat itu dan yang terjadi adalah nilai raport pun hancur. Hal yang pasti dibenci oleh seluruh anak di dunia ini gue rasa adalah "Dibanding-bandingkan." Karena raport yang merah, akhirnya orang tua gue pun membandingkan gue dengan kedua kakak gue. Memang mereka tipikal yang raport selalu ranking 1, 2, atau 3. Karena kesal akhirnya gue membalas ucapan dengan argumen bahwa gue gak bisa pintar di semua pelajaran, gue pengen fokus di bidang komputer. Dengan cukup membuat gue terdiam Bapak gue bilang, "Terus apa buktinya?"

Kata-kata itulah yang menjadi titik balik dimana gue yang saat itu merasa sudah berusaha keras menjadi lebih keras lagi. Karena ternyata usaha itu belum membuahkan hasil, dan gue akui itu.

Hingga waktu berlalu dan tiba-tiba sekolah meminta beberapa siswa untuk ikut berlomba di olimpiade sains. Karena olimpiade itu terdapat bidang komputer, lalu gue yang sebenernya raport gak bagus ini pun diminta ikut berpartisipasi. Gue masih ingat saat itu semua siswa yang ikut olimpiade diminta berkumpul di sebuah ruangan, disana hanya berisi siswa-siswa teladan yang beranking tinggi. Sepertinya cuman gue disitu yang rankingnya 2 digit.

Beberapa minggu kita lalui dengan belajar materi olimpiade dengan guru pembimbing di setiap bidang. Guru bidang komputer gue saat itu meminjamkan buku pemrograman yang kalau gue bandingkan dengan buku yang selalu gue bawa ternyata jauh lebih tipis. Karena bahasa pemrogramannya berbeda, jadi perlu waktu juga untuk gue beradaptasi dengan bahasa pemrograman yang dipakai untuk olimpiade itu.

Lalu tiba waktu olimpiade. Lokasinya lumayan jauh dari sekolah gue. Secara prestasi memang sekolah gue sangat jarang bisa lanjut ke tingkat selanjutnya, yaitu provinsi. Jadi sepertinya pihak sekolah pun tidak berharap banyak saat itu. Soal yang diberikan saat itu kurang lebih mirip dengan contoh-contoh soal, dan gue merasa cukup percaya diri. Setelah selesai mengerjakan soal, siswa dari sekolah gue berkumpul di kantin lokasi olimpiade, dan dari obrolan-obrolan yang keluar, mereka sepertinya kurang percaya diri, bahkan dengan ranking mereka di sekolah yang jauh di atas gue.

Hingga waktu pengumuman. Dan ternyata hasilnya sangat mengejutkan. Alhamdulillah. Gue satu-satunya siswa dari sekolah yang lolos ke tingkat provinsi.

Rasa haru saat itu mengingatkan gue akan apa yang Bapak gue sampaikan. Dan dengan berbangga hati saat itu gue bisa menghadapi beliau dengan membawa secarik kertas sertifikat olimpiade tingkat provinsi dan berkata, "Ini buktinya." 


Selasa, 05 Mei 2020

Semua Orang Perlu Belajar Bahasa Pemrograman

Apa yang membuat manusia bisa mendominasi dunia? Dunia yang ditinggali berbagai macam makhluk ini dapat dikuasai oleh manusia lho. Tidak lain dan tidak bukan karena manusia dikaruniai akal untuk berpikir. Tidak seperti makhluk lain, manusia dapat membuat keputusan dengan sangat apik.

The human factor: harnessing creativity and innovation | INTHEBLACK

Dengan dibekali akal untuk berpikir, sudah seharusnya sebagai manusia kita harus mengembangkan akal agar dapat beroperasi dengan maksimal. Bukan hanya sekedar menghitung 1 + 1 = 2 atau membaca tulisan "Ini Ibu Budi" tapi jauh lebih dari itu manusia memiliki potensi yang dapat dikembangkan.

Bahasa pemrograman kerap kali hanya dinilai sebagai alat seorang profesional industri teknologi untuk mencari pekerjaan. Dan gue sebagai salah satu praktisi di industri teknologi, walau belum terlalu berjam terbang tinggi, bisa setuju dengan pendapat itu. Orang awam bahkan yang bersinggungan secara tidak langsung dengan industri teknologi kadang menganggap bahasa pemrograman sebagai hal yang terlalu teknis dan bukan hal yang mudah. Padahal untuk dapat membaca "Ini Ibu Budi" pun butuh proses bersekolah bukan? Dan menurut gue, selama kita bisa menggunakan akal kita secara sehat, bahasa pemrograman apapun itu akan mudah dipelajari.

Dengan paham bahasa pemrograman, minimal satu bahasa pun cukup, kita dapat lebih jeli dalam membuat suatu keputusan yang logis. Karena tujuan dari bahasa pemrograman yang gue percayai adalah untuk menyelesaikan permasalahan alias problem solving. Memang dasarnya adalah algoritma matematika. Tapi jika di zaman modern ini kita memiliki tools berupa bahasa pemrograman yang dapat mengolah algoritma yang kita buat, seharusnya itu dijadikan jalan pintas untuk bisa memaksimalkan potensi berpikir logis kita.

Hal sederhana seperti berpikir matematis, tidak selamanya 1 + 1 = 2, bisa jadi 1 + 1 = 17, atau mungkin 69? Karena matematika pada dasarnya adalah sebuah kesepakatan yang dibuat bersama. Jika setiap manusia di dunia ini setuju bahwa 1 + 1 = 69, maka itu akan menjadi suatu kebenaran alias true.

Dengan terbiasa menggunakan bahasa pemrograman, mendapat banyak permasalahan, membuat suatu kondisi untuk menyelesaikan masalah, menjalankan atau menghindari kondisi untuk mendapat solusi terbaik. Jika akal diibaratkan pedang, maka bahasa pemrograman adalah salah satu alat asah terbaik.

Bahkan dengan bahasa pemrograman, gue pribadi jadi terlatih mengalami kegagalan. Ibarat membuat baris kode jika tidak ada kegagalan, berarti ada yang "gak beres". Harus ada gagal dan perbaikan baru gue bisa tenang. Dan terbiasa gagal adalah hal yang sangat berguna. Bahkan salah satu pembalap F1 favorit gue, Niki Lauda setuju dengan itu.

TOP 25 QUOTES BY NIKI LAUDA | A-Z Quotes
Dari kegagalan kita bisa dapat mengambil kesimpulan

Karenanya, gue sangat merekomendasikan temen-temen, apapun profesi kalian, apapun gender kalian, untuk mempelajari bahasa pemrograman. Apapun bahasanya terserah sesuka kalian. Karena itu akan sangat membantu pola pikir kita sehingga dapat mengambil keputusan lebih logis. Dan jika kalian berminat, maka selamat berjuang! Gue janjikan keseruan yang luar biasa, terutama jika berada dalam kondisi stuck lalu bisa solve.

Senin, 13 April 2020

Awam Membandingkan OS (Windows, Linux, MacOS)

Komputer (PC, Laptop, dsb) di zaman sekarang sudah jadi semacam kebutuhan. Hampir setiap hari kita membelai perangkat itu dengan mesra. Entah untuk bekerja, menonton video, mendengar musik, bermain game, dan segala macam hal yang bisa kita lakukan dengan komputer.



Apalagi gue. Sebagai seorang yang berprofesi di bidang IT, komputer sudah jadi pacar yang selalu dibawa kemana-mana. Ya karena nafkah yang gue dapat hampir bisa gue bilang karena adanya komputer kesayangan gue itu. Gak kebayang deh kalau dia tiba-tiba ninggalin gue, gak kebayang harus keluar duitnya!

Setiap komputer memiliki OS alias sistem operasi, dan ada banyak banget varian OS yang tersebar di seluruh dunia ini. Walaupun secara garis besar gue selalu membagi menjadi 3, yaitu Windows, Linux, dan MacOS. Padahal ada juga yang lain tapi gak gue bahas karena terlalu minor.

Awal gue kenal komputer adalah saat gue sekolah dasar. Bukan di sekolah gue ada komputernya sih. Tapi di umur segitu om gue beli komputer di rumahnya dan gue sering main ke rumahnya. Dengan alasan ngajak main bareng sepupu, setiap hari gue bisa pakai komputernya lho. Sampai akhirnya itu komputer rusak karena gue... Agak biadab juga ya.



Di masa itu pastinya OS yang dipakai adalah Windows. Bahkan pada saat itu gue cuman tahu OS ya Windows. Karena semua komputer yang gue lihat pakai OS itu. Main game di komputer dengan OS Windows adalah sebuah hal yang luar biasa. Bahkan di masa itu gue habiskan masa kecil semi remaja dengan bermain game Windows, juga main game di rental PS tentunya. Mulai dari Age of Empires, Zoo Tycoon, The Sims, Stronghold, dan masih banyak lagi.

Menginjak SMA, betapa bahagianya gue karena orang tua akhirnya membelikan gue laptop. Dengan motivasi yang membara saat itu karena nonton film The Social Network alias cerita Mark Zuckerberg membuat facebook, gue sangat antusias untuk belajar bahasa pemrograman. Yang awalnya laptop pakai OS Windows, gue ganti jadi Linux supaya lebih hatam untuk jadi programmer.


Emangnya kalau belajar pemrograman harus pakai Linux? Gak juga sih, bahkan pakai Windows pun bisa aja. Tapi saat itu gue ingin mendalami terminal Linux karena banyak server yang digunakan untuk deployment aplikasi menggunakan OS Linux. Maksudnya mempelajari Linux adalah salah satu hal dasar yang perlu gue lakukan untuk jadi seorang programmer. Gue menggunakan Linux Ubuntu saat itu.

Sampai kuliah pun gue tetap setia menggunakan Linux Ubuntu. Hal yang paling terasa berbeda antara Linux dan Windows sudah pasti adalah fitur gamenya. Game yang support di Linux masih sedikit dibandingkan Windows. Ya karena Linux adalah OS open source, yang artinya tidak ada tim khusus yang dibayar mahal untuk mengembangkan fitur gaming di OS ini, berbeda dengan Windows.

Setelah lulus kuliah dan bekerja, dengan penghasilan yang dirasa cukup, dan kebutuhan untuk personal branding, akhirnya gue mulai menggunakan Macbook yang mana OS-nya adalah MacOS. Perangkat keluaran Apple ini memang paling handal untuk bekerja. Gue gak bisa pungkiri kalau MacOS ini jauh lebih smooth dibanding Linux bahkan Windows.


Walau apapun yang bermerk Apple itu identik dengan harga yang mahal, tapi untuk komputer yang mereka buat gue akan acungkan jempol. Beda hal dengan produk Apple lain selain komputer, gue gak tahu lagi alasan orang beli selain untuk show off karena harganya gak masuk akal dengan fungsional yang sebenernya merk sebelah juga sama aja.

Sama halnya seperti Linux, MacOS juga gue rasa masih kalah jauh dengan Windows dari segi fitur gamenya. Walaupun sekarang MacOS mulai menghadirkan game-game yang menurut gue lumayan menarik untuk dicoba, tapi tetap Windows masih unggul.

Berbekal pengalaman menggunakan ketiga OS itu, gue akhirnya bisa mengambil kesimpulan yang sederhana:
1. Windows adalah OS yang paling handal dalam urusan gaming
2. Linux adalah OS open source yang banyak digunakan untuk menjadi server
3. MacOS adalah OS yang paling handal untuk bekerja

Gue gak akan bilang A lebih bagus dari B dan sebaliknya. Karena gue tahu kalau setiap OS punya kehandalannya masing-masing. Jadi gunakanlah OS tergantung kebutuhan apa yang sedang kita butuhkan.

Rabu, 25 Maret 2020

Imbas Pandemi COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) Yang Mendunia Bagi Gue

Bumi sedang sakit. Katanya begitu. Padahal yang sakit itu manusianya. Bumi justru menurut gue malah sedang "enakan" karena polusi berkurang dan dampak positif lingkungan lain yang terjadi karena kondisi lockdown di banyak tempat di berbagai negara saat ini. Tapi tetap aja, manusianya pada sakit, dan gue juga salah satu manusia. Dan pasti terkena imbasnya.

Novel Coronavirus (2019-nCoV) adalah nama awal si virus penyebab keramaian ini. Berawal dari bulan Desember 2019 muncul berita cukup menggemparkan. Di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, banyak orang yang terkena demam dan diketahui karena virus baru. Di video yang beredar terlihat orang-orang disana jatuh pingsan di trotoar dan kejang-kejang. Hal yang sangat menakutkan bagi gue yang sering nonton film dan main game zombie apocalypse. Virus itu adalah corona. Ngomong-ngomong virus corona ini ada banyak jenisnya dan sudah ada sejak lama. Dan hanya ada 4 jenis yang bisa menyerang manusia, sekarang jadi 5 berarti ya.

Banyak berita membahas darimana datangnya virus baru ini. Dari banyaknya berita itu, kelelawar katanya sebagai sumber dari si 2019-nCoV ini. Lho kok kelelawar bisa-bisanya pindah ke manusia? Bisa aja bro, orang di Kota Wuhan kelelawar dijadiin sup kok. Bukan cerita lama juga orang sana makan yang aneh-aneh. Bahkan ada juga videonya mereka makan sup kelelawar, dan dari videonya bisa dilihat kalau si kelelawar itu gak dibersihkan dulu. Kayaknya itu kelelawar lagi terbang dihipnotis langsung masuk ke panci dan dikonsumsi aja gitu.

Image result for china eat bat soup

Setelah itu dunia masih nyaman, tidak terlalu banyak perubahan, hanya di Cina setiap harinya berita datang tentang penyebaran virus ini yang begitu cepat. Sedikit demi sedikit negara sekitar Cina mulai terdampak, bahkan Eropa dan sekitarnya. Katanya sih karena wisatawan yang sempat datang ke Kota Wuhan. Tapi Indonesia masih 0 kasus.

WHO bahkan keheranan kenapa bisa-bisanya Indonesia masih belum ada kasus? Padahal lokasinya sangat strategis dengan penyebaran virus ini. Jangan-jangan Indonesia tidak mampu untuk mendeteksi kehadiran virus ini di negaranya? Ucapnya sih gitu. Dan saat itu gue lebih optimis dan berpikir kalau kasusnya gak ada ya Alhamdulillah, masa pengen ada?

Tapi ternyata tidak lama kemudian muncul kasus pertama di Indonesia. Orang depok terkena virus corona. Dan luar biasanya kantor tempat gue bekerja baru aja 1 bulan pindah ke Depok saat itu. Sangat tepat waktu bukan? Bahkan Nikita Mirzani tidak percaya dengan kebetulan itu. Gue? Agak khawatir juga sih saat itu. Karena posisi rumah si pasien corona ini emang gak terlalu jauh juga sama kantor. Reporter TvOne? Dia apalagi, khawatir banget sampe pakai masker PUBG kalau kata temen gue.

Image result for reporter tv one masker

Lalu gue gak tau kapan dan kenapa virus ini dikenal sebagai Covid-19 dan pada 11 Maret 2020 WHO menyatakannya sebagai pandemi.

Pandemi (dari bahasa Yunani πᾶν pan yang artinya semua dan δήμος demos yang artinya orang) adalah epidemi penyakit yang menyebar di wilayah yang luas, misalnya beberapa benua, atau di seluruh dunia. - Wikipedia

Kasusnya semakin bertambah sampai ratusan ribu, kematian puluhan ribu. Dunia benar-benar gempar. Dan bukan hanya kesehatan yang diserang oleh virus ini, ekonomi juga. Karena orang harus berdiam diri di rumah, beberapa negara menutup akses keluar masuk, banyak industri tidak berjalan dengan semestinya. Apa kabar ekonomi Indonesia? Rupiah meroket ke bawah sampai titik yang menyedihkan. Gue yang punya sedikit portfolio saham di reksadana pun bisa tau kalau ini ekonomi lagi ancur-ancuran banget bro.

Seperti weekend-weekend lainnya gue pulang ke Bogor naik KRL dari Depok. Agak was-was sebenernya naik KRL, karena selalu penuh sesak, takutnya disana ada penyebaran virus corona dan gue terinfeksi. Tiba-tiba pemerintah memberikan edaran untuk #dirumahaja alias stay at home untuk mengurangi penyebaran virus corona. Dan baiknya kantor gue juga menerapkan work from home, jadi beberapa minggu gue bekerja remote di rumah.

Kemudian hal yang gue takutkan terjadi. Beberapa hari setelah WFH gue mulai pilek dan bersin-bersin. Puncaknya gue demam dan pergi ke dokter. Gue sangat ingat jelas ekspresi dokter ketika dia tanya gue kerja dimana dan gue jawab Depok. Tau kucing pengen kawin? Kira-kira gitu. Ngomong-ngomong dokternya cewe ya.

Istirahatlah gue beberapa hari. Minum obat demam, antibiotik, dan vitamin. Kata dokter kalau obat habis dan gak membaik langsung aja ke rumah sakit. Satu hal yang gue benci ketika sakit saat kondisi lagi chaos karena virus gini adalah berita tidak menenangkan sama sekali. Pernah bayangin gak sih rasanya lo sakit saat kondisi virus berbahaya tersebar dimana-mana dan berita isinya gak ada yang menenangkan lo. Yang ada isinya cuman ketakutan doang! Sumpah itu rasanya menyedihkan banget, untungnya gue masih punya agama dan bisa tenang menghadapinya.

Karena menurut dokter hal itu akan memicu reaksi psikosomatik. Hal itu timbul karena rasa cemas yang berlebihan. Pusat rasa cemas jadi terlalu aktif bekerja dan gak sanggup mengatasi kerja berat itu. Hasilnya? Gejala-gejala yang ditakutkan bisa terjadi. Dan itu memang gue alami lho! Tapi gejalanya hilang timbul dan gak terus menerus. Dan akhirnya gue kurang-kuranginlah baca & dengar berita-berita ketakutan biadab itu lagi. Apalagi setelah baca postingan ini:


Tolonglah saudara-saudara sebangsa dan setanah airku Indonesia tercinta. Kurangi berita ketakutan. Itu sama sekali gak membantu, yang ada nambah kepanikan doang. Apalagi kondisi lagi sakit, makin drop yang ada. Beritakanlah hal-hal yang baik, yang memotivasi. Kita semua sama-sama dalam musibah, mari kita saling membantu. Salam dari orang yang sakit pas lagi wabah corona.

Jumat, 14 Februari 2020

Awam Belajar Investasi Sedari Muda

Setelah beberapa tahun bekerja, gue mulai tersadar dengan pentingnya investasi. Kesadaran ini hadir ketika keuangan gue tidak sehat. Setelah menerapkan Metode 6 Toples Anggaran yang sempat gue bahas, gue mulai tertarik mempelajari investasi karena metode itu memaksa kita harus berinvestasi.



Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. (Wikipedia)

Dengan kondisi gue saat ini, dana yang tidak terlalu besar, investasi yang paling bisa gue lakukan adalah reksadana & emas. Dalam reksadana, berhubung agama gue tidak memperbolehkan riba, setelah sharing dengan beberapa orang yang lumayan mengerti tentang instrumen apa saja yang terdapat di produk reksadana akhirnya gue memutuskan hanya membeli reksadana saham. Karena reksadana menawarkan beberapa produk lain, seperti pasar uang dan obligasi.

Reksadana saham adalah reksadana yang paling beresiko karena seperti saham pada umumnya akan berhubungan erat & sensitif dengan perekonomian. Dan justru ini yang membuatnya tidak riba, karena bagi hasil itu tidak selalu untung namun akan ada juga rugi.

Bagi hasil bukan hanya bagi untung, karena hasilnya bisa jadi bagi rugi.

Tips reksadana yang paling awam adalah belilah reksadana secara rutin tiap bulan. Karena saham bisa jadi naik atau turun, maka pembelian yang rutin akan membuat kita mendapatkan hasil yang rata-rata.

Gue pribadi sekarang lebih ke analisis sederhana. Investasi reksadana & emas gue rasa seperti air & api. Ketika perekonomian bagus, maka emas akan stagnan. Jika perekonomian buruk, maka emas akan bagus. Sederhananya coba bayangkan jika perekonomian buruk, krisis moneter, uang tidak lagi dapat digunakan, maka emas akan semakin berharga dong?

Dapat gue simpulkan jika perekonomian buruk, saham turun, maka belilah reksadana. Anggap seperti sedang beli reksadana diskon. Jika perekonomian baik, emas stagnan, belilah emas. Karena harganya sedang tidak naik. Tapi ini hanya pendapat pribadi gue dan belum tentu benar atau salah. Hanya dari sudut pandang gue dengan analisis sederhana gue.

Selamat berinvestasi!

Jumat, 24 Januari 2020

Serunya Pakai Metode 6 Toples Anggaran (6-Jar Money Method)

Sebagai seorang yang masih muda dan sudah berpenghasilan, terkadang gue suka gak habis pikir sama tingkah diri sendiri yang boros bukan main. Baru aja gajian tapi rasanya udah miskin aja. "Apa yang salah ya?" tanya gue sambil menatap kekosongan dompet dan rekening.

Sampai akhirnya gue coba cari info kesana-kemari mencari cara yang tepat untuk mengelola keuangan yang paling pas buat gue (Gue: Pemuda milenial yang senang dengan teknologi). Gue coba beberapa aplikasi mobile pengelola keungan di Playstore, dan kebanyakan cuman jadi sistem pencatat pemasukan dan pengeluaran. Menurut gue itu belum cukup untuk memperbaiki keuangan gue, karena kalau udah dicatat terus ngapain? Yang ada gue malah menatap kekosongan dompet, rekening, dan catatan doang.

Setelah beberapa kali nyoba aplikasi, lalu ketemulah gue dengan aplikasi bernama MoneyOi. Btw ini bukan endorse ya! Gue tidak seterkenal itu, hanya ingin berbagi pengalaman penggunaan aplikasi ini aja.


Bukan sekedar jadi aplikasi pengelola keuangan, aplikasi ini juga mengajarkan penggunaan 6 jar money method. Apaan tuh 6 jar money method? Mungkin dapat gue simpulkan kalau ini adalah metode yang digunakan untuk memisahkan setiap anggaran yang kita punya, dan dalam metode ini kita menggunakan 6 jenis anggaran.

1. Necessities


Necessities alias kebutuhan adalah anggaran terbesar yang ada di metode ini, sekitar 50-70%. Namanya kebutuhan udah pasti dipakai untuk menghidupi kehidupan kita sehari-hari dong. Biaya makan, tagihan-tagihan, dsb.

2. Education


Nah anggaran ini tujuannya untuk meningkatkan kualitas diri. Diberi anggaran sekitar 5-20%. Mungkin bisa dipakai untuk sekolah, les, kursus, dsb.

3. Saving


Nabung adalah hal yang lumayan sulit kalau kita gak berkomitmen sih menurut gue. Dengan adanya metode ini, mau gak mau kita anggarkan sekitar 5-20% untuk nabung. Sedikit tips juga saat nabung dari gue:

  • Gunakan rekening yang berbeda. Tapi gue sarankan gunakan bank yang sama dengan rekening penerimaan gaji kita. Supaya gak ada biaya admin.
  • Jangan lupa nabung untuk tabungan darurat. Tabungan darurat itu minimal sejumlah 6 x kebutuhan kita setiap bulan.


4. Play


Metode ini juga mengharuskan kita menyisihkan uang untuk main lho. Dianggarkan sekitar 5-15%. Mungkin bisa untuk nonton bioskop atau beli video game yang bisa menghilangkan stress ya.

5. Investment


Investasi... Mungkin sebelumnya gue juga kurang begitu peduli dan paham tentang investasi ya. Apa bedanya sama tabungan? Bedanya adalah investasi itu tujuannya untuk jangka panjang. Karena tabungan digunakan untuk jangka pendek, jadi harus mudah dicairkan. Sedangkan investasi tidak harus mudah dicairkan. Dianggarkan sekitar 5-15%. Mungkin bisa kita alokasikan untuk beli reksadana, emas, properti, dsb.

6. Give


Bahkan metode ini juga mengharuskan kita untuk sedekah lho! Dianggarkan sekitar 5-15%. Tujuannya adalah untuk membantu sesama dan membuat kita semakin bahagia.

Dengan adanya metode ini, gue merasa seperti punya patokan atau rem sih saat menggunakan uang. Lebih bijaksana dalam membuat keputusan penggunaan uang. Gue juga sempat dengar kalau penghasilan setiap bulan itu harus habis, tapi harus dialokasikan dengan tepat. Untuk mempermudah ketepatan alokasi anggaran, gue merasa metode 6 toples anggaran ini sangat membantu.

Rabu, 22 Januari 2020

Terjebak Kapitalisme Game Online Free to Play

Di zaman sekarang ini game online udah bisa diakses lewat smartphone. Saking simple-nya bahkan sambil berak pun kita bisa mainin tuh game. Setiap game itu biasanya ada 2 jenis, antara lain:

  1. Pay to Play
  2. Free to Play (Pay to Win)
Namanya manusia yang normal, biasanya kita seneng tuh denger kata "FREE" alias gratis ya kan? Tapi justru disitulah para chairman game company memainkan skenario mereka.

Sebuah game Pay to Play adalah game yang harus kita beli untuk bisa kita mainkan. Misal sebuah game seharga Rp 50.000 di Playstore, sebelum kita membeli game tersebut, kita gak bisa menginstallnya di smartphone kita.


Berbeda dengan game Pay to Play, game Free to Play itu gratis dan bisa langsung kita install.

Lalu dimana letak jebakannya?
Menawarkan pembelian dalam aplikasi
Biasanya game Free to Play itu ada store atau market khusus di dalam gamenya untuk membeli item game tersebut dengan menggunakan uang asli. Bisa pakai kartu kredit atau beli voucher dsb. Walaupun kita gak diwajibkan untuk membeli item-item di store itu, tapi mekanisme gamenya secara gak langsung seperti memaksa. Ibarat kalau kita gak beli, kita cuman bisa main sebatas jadi gamer "Cupu". Bahkan di beberapa game jika kita benar-benar gak mau keluar uang, kita gak bisa melanjutkan game tersebut.


Yang bisa gue simpulkan adalah, game Free to Play itu sebuah jebakan. Itu hanya sebuah cara yang digunakan para chairman game company dalam mempermainkan emosi gamer untuk menghabiskan uangnya dengan cara membeli item yang mereka jual di game gratis yang mereka buat.

Walaupun gak sedikit gamer yang gak mau mengeluarkan uang saat bermain game Free to Play dan bangga dengan keadaan itu, tapi tetap saja itu sangat miris.

Game, jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah permainan.
Permainan merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan. Permainan biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama (kelompok). - Wikipedia
Saran gue, mainkan game yang gak merusak mental & isi dompet kalian.

Rabu, 05 Juli 2017

Pengaturan Awal Nginx, HHVM, dan MongoDB

Postingan kali ini bertujuan supaya gue sendiri nggak lupa sama hal yang pernah dipelajari. Karena kadang baru beberapa waktu kita ngoding tapi kita sendiri udah lupa sama maksud dari kodingan tersebut. Makanya postingan ini dibuat guna dokumentasi kalau-kalau nanti pembaca sekalian secara umumnya, juga gue secara khususnya, lupa dan butuh informasi ini.

Berawal dari iseng-iseng nyari ide buat skripsi, lalu gue kepikiran buat kolaborasi beberapa teknologi yang masih hangat diperbincangkan. Gue akan bikin website dengan bantuan Nginx (dibaca: Engine X) sebagai web server, HHVM (HipHop Virtual Machine) sebagai mesin virtual yang mengeksekusi script PHP, dan MongoDB sebagai database yang menganut klasifikasi NoSQL (Not Only SQL).

Kenapa gue pakai semua itu? Bukan cuman karena iseng belaka, tapi memang teknologi itu paling pas untuk memaksimalkan jenis website yang akan gue buat. Kali ini gue akan buat website sosial media, mirip-mirip facebook mungkin, versi ecek-ecek. Pertama gue pakai Nginx karena memang performanya yang apik. Kedua gue pakai HHVM karena just-in-time compilation yang performanya superior juga. Terakhir MongoDB karena gue akan buat media sosial yang memang lebih baik database yang digunakan berupa NoSQL.

Semua hal ini akan gue lakukan di atas sistem operasi Ubuntu 16.04.

1. Nginx
Install Nginx,
sudo apt-get install nginx
Lalu jalankan,
sudo service nginx start
Buka localhost dan akan mendapat tampilan seperti di bawah.


2. HHVM
Install HHVM,
sudo apt-get install software-properties-common
sudo apt-key adv --recv-keys --keyserver hkp://keyserver.ubuntu.com:80 0x5a16e7281be7a449 
sudo add-apt-repository "deb http://dl.hhvm.com/ubuntu $(lsb_release -sc) main"
sudo apt-get update
sudo apt-get install hhvm 
Untuk mengecek HHVM sudah terinstall
hhvm --version
Maka akan muncul tampilan seperti di bawah.


Atur HHVM agar terintegrasi dengan Nginx,
sudo /usr/share/hhvm/install_fastcgi.sh
Edit konfigurasi Nginx yang berada pada /etc/nginx/sites-available/default dan tambahkan:
include hhvm.conf;
Di dalam server. Contoh:
server {
...
include hhvm.conf;
...
}
Jalankan HHVM,
sudo service hhvm start
Untuk mengecek HHVM sudah terintegrasi dengan Nginx, buat sebuah file info.php pada /var/www/html
sudo nano /var/www/html/info.php
Tuliskan kode:
<?php phpinfo(); ?>
Lalu buka di browser, localhost/info.php maka akan mendapat tampilan seperti di bawah.



3. MongoDB
Install MongoDB,
sudo apt-key adv --keyserver hkp://keyserver.ubuntu.com:80 --recv 0C49F3730359A14518585931BC711F9BA15703C6 
echo "deb [ arch=amd64,arm64 ] http://repo.mongodb.org/apt/ubuntu xenial/mongodb-org/3.4 multiverse" | sudo tee /etc/apt/sources.list.d/mongodb-org-3.4.list  
sudo apt-get update 
sudo apt-get install -y mongodb-org
Jalankan MongoDB,
sudo service mongod start
Install driver HHVM untuk MongoDB,
cd /tmp 
git clone https://github.com/mongodb/mongo-hhvm-driver --branch master 
cd mongo-hhvm-driver/
git submodule update --init --recursive   
sudo apt install hhvm-dev 
hphpize  
cmake .  
sudo apt install libtool 
make configlib  
make -j [jumlah core processor] #contoh: make -j 4  
sudo make install
Edit konfigurasi HHVM yang berada pada /etc/hhvm/php.ini dan tambahkan:
hhvm.dynamic_extensions[mongodb]=/usr/lib/x86_64-linux-gnu/hhvm/extensions/30704/mongodb.so
Sesuaikan alamat mongodb.so dengan mengecek file tersebut berada dimana.

Restart HHVM
sudo service hhvm restart
Kesimpulan
Cukup mudah kan kolaborasiin 3 teknologi ini? Jadi intinya HHVM diatur di Nginx untuk jadi pengeksekusi file .php atau .hh, terus MongoDB harus install dulu drivernya supaya bisa diintegrasiin sama HHVM. Sekian.




Rabu, 19 Oktober 2016

Priceza Best Deals Hunter

Setiap kali belanja pasti dong kita bakal nyari harga termurah. Biar lebih irit dan nggak sakit hati kalau tahu barang yang kita beli ternyata dijual lebih murah di toko sebelah. Untuk meminimalisir sakit hati itu dan bisa membandingkan harga dari beberapa toko, Priceza adalah solusinya. Karena Priceza adalah tempat mengumpulkan berbagai informasi dari toko ternama yang paling komprehensif.

Ternyata Priceza lagi bikin event seru banget. Best Deals Hunter! Dapat voucher belanja hanya dengan main game? Bisa banget!


Gimana cara mainnya nih?
1. User harus “Login” terlebih dahulu sebelum bermain
2. User yang belum mendaftar menjadi Member Priceza, silahkan “Sign Up”


3. User memiliki waktu selama 30 detik untuk bermain


4. User harus mengklik ke produk yang memiliki Harga Terbaik untuk mendapatkan poin hingga waktu bermain selesai
5. User yang mengklik ke produk yang memiliki Harga Kurang Baik akan dikurangi waktu bermainnya selama 1 detik


6. User berhak untuk mendapatkan tambahan waktu selama 10 detik untuk bermain dengan “Share” game ini ke Facebook
7. User harus mengumumkan poin yang diperoleh untuk mengetahui posisi ranking terbaru (Sistem hanya menampilkan Poin Tertinggi yang telah berhasil Anda capai)


8. User harus berusaha untuk mengalahkan user yang lain untuk mendapatkan poin yang tertinggi agar bisa menduduki ranking teratas dan memenangkan hadiah dari Priceza
9. User dapat bermain berulang kali tanpa batas setiap hari untuk mengumpulkan poin


10. Menangkan Ratusan Gift Voucher dengan total JUTAAN Rupiah
11. Game ini berlaku dari tanggal 10 Oktober 2016 - 21 Oktober 2016
12. Pengumuman Pemenang dilakukan pada tanggal 31 Oktober 2016 di www.priceza.co.id
13. Penyerahan Gift Voucher dilakukan pada tanggal 01 November 2016 - 10 November 2016

Hadiahnya?
#1 => IDR 800K
#2 => IDR 600K
#3 => IDR 400K
#4 - #50 => @ IDR 200K
#51 - #120 => @ IDR 100K

Seru banget kan? Cara kerja game Best Deals Hunter ini mengingatkan gue sama salah satu ceritanya Mark Zuckerberg si pendiri Facebook di film The Social Network, saat Mark bikin semacam game yang meranking cewe. Lihat deh cuplikannya di bawah. Mungkin Priceza terinspirasi dari ini ya, hehe. Selamat berburu voucher!

Sabtu, 10 September 2016

Serumah: Temukan Teman Sekamarmu

Gue adalah seorang mahasiswa yang kuliah lumayan jauh dari rumah. Mau nggak mau gue harus ngekost. Karena pulang pergi dari rumah ke kampus setiap hari mungkin bisa mengurangi sisa usia gue yang udah nggak bayi ini. Tapi ternyata nyari tempat kost yang "bagus" itu nggak gampang. Sempet gue dapet kostan yang kumuh parah. Dan itu nyebelin.

Kali ini gue dapet info ternyata ada sebuah website yang membantu orang-orang buat nyari kostan. Bukan hanya itu, selain nyari kostan, kita juga bisa cari teman sekamar! Muke gile juga ya idenya. Emang sih ngekost sendirian itu penuh tantangan. Mulai dari kesepian nggak ada temen ngobrol, sampai tersiksa parah ketika sakit di kostan.

"Lo akan lebih menghargai hidup ketika lo sakit sendirian di kostan"

Web ini namanya "Serumah" dan bisa diakses di serumah.com. Saat pertama buka website ini, hal pertama yang gue pikirkan adalah, "Website ini bikinnya pake apa ya?" Setelah iseng-iseng lihat source code lalu gue tau kalau Serumah dibuat menggunakan CMS wordpress. Hal yang cukup lumrah dan keren.

Untuk daftar caranya cukup mudah. Di sebelah kanan atas website terdapat link Sign In. Ketika diklik akan muncul beberapa kolom formulir dan ada pilihan daftar. Setelah selesai mendaftar, user sudah bisa langsung login.


Setelah login, user mengisi kuisoner dan formulir untuk melengkapi profilnya. Mungkin ini dibuat untuk mempermudah user lain dalam mencari teman sekamar.


Terdapat 3 fitur utama di website ini, yaitu: Cari Kamar, Cari Teman Sekamar, dan Iklan Gratis.

1. Cari Kamar
Fitur ini jelas berfungsi menampilkan kamar-kamar yang telah user lain input ke website ini.


Ketika kita menemukan kamar yang dicari dan mengkliknya, akan muncul halaman yang berisi detail kamar tersebut dan kontak pemilik kamar.


Dan seperti yang terdapat dalam Terms of Use website ini, pemilik dan penyewa akan bertransaksi langsung tanpa campur tangan website.

Ketentuan Mengiklankan
Pengguna terdaftar dapat mendaftarkan dan mengiklankan kamar sewa melalui Situs dengan memahami dan mematuhi hal-hal berikut:
a. Situs merupakan wadah berbagi informasi mengenai sewa kamar serta pemberi sarana, sehingga tidak memberikan jaminan apapun atas iklan maupun profil yang terdaftar.
b. Situs tidak terlibat secara langsung dalam setiap interaksi maupun transaksi yang terjadi antar Pengguna (baik antara pemilik properti maupun penyewa) sehingga Situs tidak memiliki kontrol atas kualitas, kemanan, moralitas maupun legalitas dari setiap iklan yang tercantum.

2. Cari Teman Sekamar
Fitur yang cukup keren menurut gue. Dimana kita bisa nyari orang yang memiliki minat yang sama dengan kita (nyari kamar) dengan mudah.


Setelah menemukan orang yang pas dan mengkliknya, kita akan bisa lihat informasi detail orang tersebut beserta kontak yang bisa dihubungi.


3. Iklan Gratis
Fitur ini mungkin terintegrasi dengan fitur pertama yaitu Cari Kamar. Jadi, user yang menginput kamar di fitur ini akan ditampilkan di fitur Cari Kamar. Masuk akal. User tinggal memasukan informasi-informasi kamar.






Kesimpulannya. Website "Serumah" ini merupakan wadah berbagi informasi mengenai sewa kamar dan orang yang nyari kamar. Secara keseluruhan berjalan cukup baik dan mudah digunakan bahkan oleh user yang mungkin gaptek.

Penggunaan CMS wordpress dan mungkin plugin WP Residence dirasa sangat epik dan elegan untuk mengelola sistem. Namun ada hal yang cukup mengganjal ketika gue nyoba akses admin menggunakan user password yang didapat dari halaman utama, ternyata bisa. Mungkin bug?


Akhir kata gue ucapkan "Good Job" untuk developer website "Serumah" dan semoga website ini bisa terus berkembang dan membantu orang-orang yang nyari kamar atau teman sekamar.

Rabu, 24 Agustus 2016

Tree Of Savior

 
Sebagian besar gamer yang main game online sejak lama pasti kenal game legendaris bernama "Ragnarok Online". Sebuah MMORPG yang menyuguhkan tampilan lingkungan 3D namun dengan karakter 2D, biasa disebut 2.5D, gimana tuh maksudnya? Bisa dilihat dari screenshot di bawah.

Ragnarok Online

Kali ini developer yang sama (IMC Games) membuat sebuah game baru bernama "Tree Of Savior". Walaupun dulu gue nggak sempet maen RO, tapi sedikit banyak gue tertarik sama game baru ini. Karena gue nonton sebuah anime yang bertema game yang persis RO (bisa dilihat di artikel Penulis ‘Netoge no Yome’ Mendapatkan Inspirasi Dari Game ‘Ragnarok Online’) dan sempet denger dari temen, "Game ini ada 80 kelasnya!" benak gue sedikit heran, "Apa-apaan tuh?!"

Sampai akhirnya publisher lokal (Gemscool) merilis game baru ini di Indonesia, lalu gue download dan coba mainkan. Kesan pertama saat lihat tampilan gameplay TOS agak kurang nyaman di mata gue. Mungkin karena keseringan maen MMORPG 3D yang memang pada umumnya user interface-nya nggak beda jauh tampilannya di setiap game (Kalau udah biasa maen MMORPG pasti nggak akan lama adaptasi kalau pindah game MMORPG lain). Kenapa kurang nyaman? Ya karena TOS pun bergrafik 2.5D sama seperti RO, jadi harus adaptasi agak lama.

User Interface

Karena grafik 2.5D-nya ini, TOS nggak ada fitur memutar kamera 180°-nya. Hal yang paling susah gue ubah pada awalnya adalah kebiasan muter kamera. Beberapa kali 'nyoba' muter kamera tapi nggak bisa, terus mikir, "Eh iya ini TOS." Bahkan temen gue sampai berhenti maen TOS karena hal satu ini... Tapi ketika mulai terbiasa sih bukan jadi kendala besar juga, justru jadi hal istimewa tersendiri ketika memainkan game ini.

Hal yang paling membuat gue suka TOS adalah petualangannya. Map yang begitu banyak dengan desain lingkungan yang begitu epik, ditambah quest yang bermacam-macam jenisnya menjadi hal istimewa buat gue saat memainkan TOS. Berapa banyak mapnya? Silahkan lihat sendiri.

World Map

Selain petualangannya yang seru, hal lain yang membuat gue suka TOS adalah sistem kelas yang luas. Seperti yang temen gue bilang kalau TOS ada 80 kelas, ternyata memang bener. TOS punya banyak kelas yang bisa dipilih oleh player. Walau sekarang masih belum sampai 80 kelas, tapi itupun memang karena TOS masih dalam pengembangan.


Kelas

Jadi, sistem kelas yang diterapkan di TOS tuh seperti ini:
- Saat awal bermain, player memilih 4 kelas dasar: Swordman, Archer, Wizard, Cleric.
- Player memiliki 2 level: Level Character dan Level Class.
- Player bisa mengambil kelas lain atau meningkatkan kelas sebelumnya ketika mencapai level class 15.
- Ketika player selesai mengambil kelas baru, maka level class menjadi 0 kembali.
- Setiap kelas dapat ditingkatkan sampai cycle 3, kecuali mungkin hidden job.
contoh:
Seorang player memulai dengan memilih kelas dasar Swordman. Ketika dia mencapai level class 15, maka dia bisa mengambil kelas Highlander cycle 1 atau Peltasta cycle 1 atau Swordman cycle 2. Karena ketika awal dia memilih Swordman, itu berarti Swordman cycle 1.
- Setiap kali player mengambil kelas baru, maka kelas rank player akan bertambah. Ketika rank player bertambah, maka akan ada lebih banyak pilihan kelas yang dapat diambil oleh player.
contoh:
Seorang player memulai dengan memilih kelas dasar Archer. Itu berarti dia memulai dengan kelas Archer cycle 1 dan kelas rank 1. Ketika dia mencapai level class 15, maka dia akan menjadi kelas rank 2 dengan pilihan kelas yang dapat diambil: Archer cycle 2, Quarrel Shooter cycle 1, Ranger cycle 1. Lalu ketika dia mencapai level class 15 lagi, maka dia akan menjadi kelas rank 3 dengan tambahan pilihan kelas yang dapat diambil: Hunter cycle 1 dan Sapper cycle 1.

Sistem kelas TOS ini bisa dicoba menggunakan simulator yang disediakan di link ini: http://www.tosbase.com/tools/skill-simulator/


Dengan sistem kelas seperti ini, membuat player bisa menciptakan beragam variasi kelas sesuai keinginan. Walau nggak sampai bisa menggabungkan kelas dasar. Tapi memang rancu juga kalau player bisa jadi Swordman sekaligus Archer, kan? Dan masih banyak lagi fitur lain yang dimiliki TOS yang bisa dicek di http://tos.gemscool.com/


Kota Klaipeda


Secara garis besar gue sangat suka TOS. Salah satu game yang bikin gue jadi hikikomori (diem di kamar seharian) pas libur UAS kali ini. Buat yang mau ikut nyoba main bisa download di link ini: http://tos.gemscool.com/downloads/


Add gue dengan lodge: Shiroyasha di server Zemyna ya! Semoga postingan ini berguna.